FAKTA / MITOS TENTANG HIV / AIDS
Jakarta , INDONESIA – November 7th , 2013 – Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
tes HIV dini dan rutin sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kesehatan, Pokdisus AIDS, UPTHIV,
RSCM dan TRCARC dengan bangga memperkenalkan www.TemanTeman.org, platform
komunikasi online bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran terhadap HIV dan
Penyakit Menular Seksual lainnya dengan menjadi sumber informasi terpercaya tentang informasi
seputar HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual lainnya untuk semua orang di Indonesia
“Dengan meningkatnya epidemi HIV di Indonesia, yang diindikasikan oleh jumlah pasien dengan HIV
yang setiap tahun didiagnosa di RSCM, sekitar 2.000 pasien dan hampir 60% dari pasien tersebut
didiagnosa dengan tingkat CD4 di bawah 200. Sebagian besar sistem kekebalan tubuh pasien
dalam keadaan terancam saat diagnosa. Tingkat CD4 yang rendah juga menunjukkan kemungkinan
pasien telah positif terjangkit, sementara pasien tidak mengetahui hal tersebut, dan mungkin telah
menularkan virus kepada orang lain,” jelas Prof. Samsuridjal Djauzi, RSCM. “Tantangan utama
mengajak orang mencegah persebaran HIV adalah bahwa sangat sedikit orang yang beresiko tinggi
terkena virus HIV yang sukarela mengikuti tes dalam 12 bulan terakhir. Mereka hidup tanpa
mengetahui bahwa mungkin mereka membawa virus yang dapat ditularkan kepada orang lain.”
ungkapnya.
Di Indonesia, epidemi ini didorong oleh penularan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum
suntik secara bersamaan di antara pengguna narkoba. Walaupun Indonesia menduduki peringkat
keempat jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia, dan Jakarta adalah kota dengan pengguna
Twitter paling aktif, jaringan Internet tidak digunakan secara optimal untuk mempromosikan tes HIV
dini dan rutin sebagai bentuk pencegahan, dan upaya menjangkau populasi yang beresiko hingga
kini masih menjadi tantangan utama. www.TemanTeman.org bertujuan untuk menyediakan informasi
dan edukasi tentang HIV dan Penyakit Menular Seksual lainnya dengan menyasar orang-orang yang
beresiko tinggi untuk melakukan tes HIV dini dan rutin. Sebagai platform online yang terpadu,
melalui pendekatan edutainment yang terdiri dari 70% pendidikan dan 30% hiburan,
www.TemanTeman.org memberikan informasi yang komprehensif tentang HIV/AIDS dan Penyakit
Menular Seksual lainnya, sekaligus mengajak orang-orang beresiko tinggi di Indonesia untuk
menerapkan hubungan seksual yang aman dan melakukan tes tersebut setiap 3-6 bulan sekali.
www.TemanTeman.org menawarkan kampanye unik yang memanfaatkan internet dengan
melibatkan ahli HIV/AIDS Indonesia dan pelopor dari kalangan selebritis, melalui website interaktif
dan jaringan media sosial untuk memperkuat dan mempromosikan sumber daya, perawatan,
dukungan, dan membongkar mitos HIV/AIDS yang ada di Indonesia.
www.TemanTeman.org bekerja sama dengan Joe Taslim dan Dian Sastrowardoyo, aktor dan
aktris papan atas Indonesia, untuk membawa pesan tentang tes HIV dini, rutin, dan sukarela melalui
akun pribadi media sosial mereka, dengan jumlah pengikut yang hampir menyentuh angka satu juta
di Indonesia. Untuk semakin memperkuat pesan, www.TemanTeman.org juga bekerjasama dengan mitra terkenal seperti majalah Men’s Folio dan fotografer fashion Glenn Prasetya. Sejak kampanye
ini berjalan, www.TemanTeman.org memiliki lebih dari 80 video di Youtube dengan informasi tentang
HIV dan Penyakit Menular Seksual lainnya yang disampaikan oleh ahli medis. Websitenya juga
menyediakan web board, sebuah forum yang memberikan dukungan dan saran secara online.
Di bulan Agustus, aktor dan model, Mario Lawalata berpartisipasi dalam video yang menunjukkan
tiga langkah mudah tes HIV ; konseling pra-tes, pengujian, dan konseling pasca-tes. Video pendek
ini juga dapat dilihat di jaringan media sosial.
Video yang diluncurkan ini juga berisikan wawancara dengan Professor Emeritus Praphan
Phanuphak, Direktur TRCARC, Dr. Annette Sohn, Direktur TREAT Asia dan Vice President
amfAR dan Dominic Kemps, Direktur Positive Action for Children Fund di ViiV Healthcare,
serta adegan-adegan di balik layar sesi foto Joe Taslim dan Dian Sastro untuk kampanye ini.
Di tahun pertamanya, www.TemanTeman,org bertujuan untuk menginspirasi 2.000 orang Indonesia
untuk mendapatkan tes HIV di salah satu pusat tes HIV di Jakarta dan Bali. Setelah melakukan tes
HIV, mereka berhak menjadi anggota TemanTeman.org dengan mendapatkan kartu anggota dan
juga hadiah yang didapatkan secara online. Mereka juga menerima kaos TemanTeman.org, kartu
pos bertuliskan daftar tempat untuk melakukan tes HIV, dan kartu kecil dengan kalendar tahun 2014
di mana mereka dapat menandai waktu yang sesuai untuk melakukan tes HIV.
“Saya sangat senang dapat membantu TemanTeman.org dalam kampanye mereka untuk
meningkatkan kesadaran untuk melakukan tes HIV dini, rutin, dan sukarela. Dengan sedemikian
beragamnya mitos yang disalahpahami sebagai fakta, kita membutuhkan sebuah platform yang
menyediakan informasi lebih lanjut, bukan hanya tentang apa itu HIV/AIDS dan bagaimana
pencegahannya, namun juga menyediakan sumber yang terpercaya untuk menghilangkan mitos dan
menonjolkan fakta tentang penyakit tersebut.” kata Dian Sastro. “Saya berharap dengan peluncuran
www.TemanTeman.org, rasa takut, stigma, dan diskriminasi terkait HIV, terutama terhadap orang
dengan HIV/AIDS dapat berkurang, sehingga orang-orang dapat dengan sukarela menjalani tes
untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.” tambahnya.
Membongkar Mitos, Klarifikasi Kesalahpahaman dan Kesalahan Konsep tentang HIV / AIDS
Mitos #1
HIV adalah penyakit mematikan.
Fakta #1
Orang dengan HIV dapat hidup normal dan sehat apabila mereka memulai perawatan sejak awal
dan melakukannya secara rutin.
Mitos #2
Perilaku seksual yang tidak aman atau berisiko apabila dilakukan sekali-sekali tidak akan membawa
akibat negatif.
Fakta #2
Hanya membutuhkan waktu satu kali untuk menularkan virus HIV dari orang yang terinfeksi ke orang
yang belum terinfeksi.
Mitos #3
Saya dapat mengetahui seseorang positif HIV dengan melihat mereka.
Fakta #3
Orang dengan HIV positif yang mengkonsumsi obat (anti-retroviral /ARV) akan terlihat sehat;
mengikuti tes HIV adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau
tidak.
Mitos #4
Saya takut mengikuti tes HIV ; akan lebih untuk tidak mengetahui status Anda.
Fakta #4
Semakin cepat kita mengetahui status dan memulai pengobatan untuk HIV, semakin baik pula untuk
tetap sehat dan memiliki hidup yang lebih panjang.
Mitos #5
Saya akan menunjukkan gejala apabila saya mengidap HIV
Fakta #5
HIV bersifat asimtomatik. Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak memiliki gejala hingga 10 tahun
ke depan, tetapi mereka masih dapat menyebarkan virus ke orang lain.
Mitos #6
Wanita hamil dengan infeksi HIV akan selalu menginfeksi bayinya.
Fakta #6
Penularan HIV dari ibu ke anak ( disebut juga dengan penularan vertical ) dapat dieliminasi jika
pencegahan dari ibu ke anak (PMTCT) segera dilakukan. Tanpa PMTCT, akan ada 35% peluang
seorang ibu menularkan virus HIV kepada bayinya. Menjalani PMTCT akan mengurangi peluang ini
sebesar 3,5%
Mitos #7
Pasangan serodiskordan dimana pria mengidap positif HIV, mereka tidak dapat melahirkan anak
tanpa virus HIV.
Fakta #7
Jika seorang pria dinyatakan positif HIV, satu-satunya cara untuk melindungi pasangannya yang
tidak mengidap HIV adalah dengan pencucian sperma. Selama prosedur ini berlangsung, sperma
akan dipisahkan dari cairan mani. Sperma tersebut akan diuji sebelum inseminasi buatan atau
fertilisasi in vitro dilakukan.
Mitos #8
Pengobatan saat ini dapat mengobati AIDS. Bukan hal besar jika Anda terinfeksi.
Fakta #8
Pengobatan saat ini hanya mengelola HIV/AIDS, bukan mengobatinya.
Pengobatan saat ini telah mengurangi angka kematian akibat AIDS sebesar 80%. Obat-obatan ini
juga lebih mudah dikonsumi. Namun, mereka masih memiliki efek samping dan harus dikonsumsi
setiap hari seumur hidup. Jika Anda melewatkan waktu minum obat, HIV dapat menciptakan
pertahanan terhadap obat yang Anda konsumsi dan obat tersebut akan berhenti bekerja.
Sumber : http://www.rscm.co.id/files/Arsip/Fakta_Tentang_HIV-AIDS.pdf
No comments:
Post a Comment