Iklan

Friday 21 October 2016


FAKTA / MITOS TENTANG HIV / AIDS
Jakarta , INDONESIA – November 7th , 2013 – Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tes HIV dini dan rutin sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kesehatan, Pokdisus AIDS, UPTHIV, RSCM dan TRCARC dengan bangga memperkenalkan www.TemanTeman.org, platform komunikasi online bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran terhadap HIV dan Penyakit Menular Seksual lainnya dengan menjadi sumber informasi terpercaya tentang informasi seputar HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual lainnya untuk semua orang di Indonesia “Dengan meningkatnya epidemi HIV di Indonesia, yang diindikasikan oleh jumlah pasien dengan HIV yang setiap tahun didiagnosa di RSCM, sekitar 2.000 pasien dan hampir 60% dari pasien tersebut didiagnosa dengan tingkat CD4 di bawah 200. Sebagian besar sistem kekebalan tubuh pasien dalam keadaan terancam saat diagnosa. Tingkat CD4 yang rendah juga menunjukkan kemungkinan pasien telah positif terjangkit, sementara pasien tidak mengetahui hal tersebut, dan mungkin telah menularkan virus kepada orang lain,” jelas Prof. Samsuridjal Djauzi, RSCM. “Tantangan utama mengajak orang mencegah persebaran HIV adalah bahwa sangat sedikit orang yang beresiko tinggi terkena virus HIV yang sukarela mengikuti tes dalam 12 bulan terakhir. Mereka hidup tanpa mengetahui bahwa mungkin mereka membawa virus yang dapat ditularkan kepada orang lain.” ungkapnya. Di Indonesia, epidemi ini didorong oleh penularan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik secara bersamaan di antara pengguna narkoba. Walaupun Indonesia menduduki peringkat keempat jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia, dan Jakarta adalah kota dengan pengguna Twitter paling aktif, jaringan Internet tidak digunakan secara optimal untuk mempromosikan tes HIV dini dan rutin sebagai bentuk pencegahan, dan upaya menjangkau populasi yang beresiko hingga kini masih menjadi tantangan utama. www.TemanTeman.org bertujuan untuk menyediakan informasi dan edukasi tentang HIV dan Penyakit Menular Seksual lainnya dengan menyasar orang-orang yang beresiko tinggi untuk melakukan tes HIV dini dan rutin. Sebagai platform online yang terpadu, melalui pendekatan edutainment yang terdiri dari 70% pendidikan dan 30% hiburan, www.TemanTeman.org memberikan informasi yang komprehensif tentang HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual lainnya, sekaligus mengajak orang-orang beresiko tinggi di Indonesia untuk menerapkan hubungan seksual yang aman dan melakukan tes tersebut setiap 3-6 bulan sekali. www.TemanTeman.org menawarkan kampanye unik yang memanfaatkan internet dengan melibatkan ahli HIV/AIDS Indonesia dan pelopor dari kalangan selebritis, melalui website interaktif dan jaringan media sosial untuk memperkuat dan mempromosikan sumber daya, perawatan, dukungan, dan membongkar mitos HIV/AIDS yang ada di Indonesia. www.TemanTeman.org bekerja sama dengan Joe Taslim dan Dian Sastrowardoyo, aktor dan aktris papan atas Indonesia, untuk membawa pesan tentang tes HIV dini, rutin, dan sukarela melalui akun pribadi media sosial mereka, dengan jumlah pengikut yang hampir menyentuh angka satu juta di Indonesia. Untuk semakin memperkuat pesan, www.TemanTeman.org juga bekerjasama dengan mitra terkenal seperti majalah Men’s Folio dan fotografer fashion Glenn Prasetya. Sejak kampanye ini berjalan, www.TemanTeman.org memiliki lebih dari 80 video di Youtube dengan informasi tentang HIV dan Penyakit Menular Seksual lainnya yang disampaikan oleh ahli medis. Websitenya juga menyediakan web board, sebuah forum yang memberikan dukungan dan saran secara online. Di bulan Agustus, aktor dan model, Mario Lawalata berpartisipasi dalam video yang menunjukkan tiga langkah mudah tes HIV ; konseling pra-tes, pengujian, dan konseling pasca-tes. Video pendek ini juga dapat dilihat di jaringan media sosial. Video yang diluncurkan ini juga berisikan wawancara dengan Professor Emeritus Praphan Phanuphak, Direktur TRCARC, Dr. Annette Sohn, Direktur TREAT Asia dan Vice President amfAR dan Dominic Kemps, Direktur Positive Action for Children Fund di ViiV Healthcare, serta adegan-adegan di balik layar sesi foto Joe Taslim dan Dian Sastro untuk kampanye ini. Di tahun pertamanya, www.TemanTeman,org bertujuan untuk menginspirasi 2.000 orang Indonesia untuk mendapatkan tes HIV di salah satu pusat tes HIV di Jakarta dan Bali. Setelah melakukan tes HIV, mereka berhak menjadi anggota TemanTeman.org dengan mendapatkan kartu anggota dan juga hadiah yang didapatkan secara online. Mereka juga menerima kaos TemanTeman.org, kartu pos bertuliskan daftar tempat untuk melakukan tes HIV, dan kartu kecil dengan kalendar tahun 2014 di mana mereka dapat menandai waktu yang sesuai untuk melakukan tes HIV. “Saya sangat senang dapat membantu TemanTeman.org dalam kampanye mereka untuk meningkatkan kesadaran untuk melakukan tes HIV dini, rutin, dan sukarela. Dengan sedemikian beragamnya mitos yang disalahpahami sebagai fakta, kita membutuhkan sebuah platform yang menyediakan informasi lebih lanjut, bukan hanya tentang apa itu HIV/AIDS dan bagaimana pencegahannya, namun juga menyediakan sumber yang terpercaya untuk menghilangkan mitos dan menonjolkan fakta tentang penyakit tersebut.” kata Dian Sastro. “Saya berharap dengan peluncuran www.TemanTeman.org, rasa takut, stigma, dan diskriminasi terkait HIV, terutama terhadap orang dengan HIV/AIDS dapat berkurang, sehingga orang-orang dapat dengan sukarela menjalani tes untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.” tambahnya.

Membongkar Mitos, Klarifikasi Kesalahpahaman dan Kesalahan Konsep tentang HIV / AIDS

Mitos #1 HIV adalah penyakit mematikan. Fakta #1 Orang dengan HIV dapat hidup normal dan sehat apabila mereka memulai perawatan sejak awal dan melakukannya secara rutin. Mitos #2 Perilaku seksual yang tidak aman atau berisiko apabila dilakukan sekali-sekali tidak akan membawa akibat negatif. Fakta #2 Hanya membutuhkan waktu satu kali untuk menularkan virus HIV dari orang yang terinfeksi ke orang yang belum terinfeksi. Mitos #3 Saya dapat mengetahui seseorang positif HIV dengan melihat mereka. Fakta #3 Orang dengan HIV positif yang mengkonsumsi obat (anti-retroviral /ARV) akan terlihat sehat; mengikuti tes HIV adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau tidak. Mitos #4 Saya takut mengikuti tes HIV ; akan lebih untuk tidak mengetahui status Anda. Fakta #4 Semakin cepat kita mengetahui status dan memulai pengobatan untuk HIV, semakin baik pula untuk tetap sehat dan memiliki hidup yang lebih panjang. Mitos #5 Saya akan menunjukkan gejala apabila saya mengidap HIV

Fakta #5 HIV bersifat asimtomatik. Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak memiliki gejala hingga 10 tahun ke depan, tetapi mereka masih dapat menyebarkan virus ke orang lain. Mitos #6 Wanita hamil dengan infeksi HIV akan selalu menginfeksi bayinya. Fakta #6 Penularan HIV dari ibu ke anak ( disebut juga dengan penularan vertical ) dapat dieliminasi jika pencegahan dari ibu ke anak (PMTCT) segera dilakukan. Tanpa PMTCT, akan ada 35% peluang seorang ibu menularkan virus HIV kepada bayinya. Menjalani PMTCT akan mengurangi peluang ini sebesar 3,5% Mitos #7 Pasangan serodiskordan dimana pria mengidap positif HIV, mereka tidak dapat melahirkan anak tanpa virus HIV. Fakta #7 Jika seorang pria dinyatakan positif HIV, satu-satunya cara untuk melindungi pasangannya yang tidak mengidap HIV adalah dengan pencucian sperma. Selama prosedur ini berlangsung, sperma akan dipisahkan dari cairan mani. Sperma tersebut akan diuji sebelum inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro dilakukan. Mitos #8 Pengobatan saat ini dapat mengobati AIDS. Bukan hal besar jika Anda terinfeksi. Fakta #8 Pengobatan saat ini hanya mengelola HIV/AIDS, bukan mengobatinya. Pengobatan saat ini telah mengurangi angka kematian akibat AIDS sebesar 80%. Obat-obatan ini juga lebih mudah dikonsumi. Namun, mereka masih memiliki efek samping dan harus dikonsumsi setiap hari seumur hidup. Jika Anda melewatkan waktu minum obat, HIV dapat menciptakan pertahanan terhadap obat yang Anda konsumsi dan obat tersebut akan berhenti bekerja. 

Sumber : http://www.rscm.co.id/files/Arsip/Fakta_Tentang_HIV-AIDS.pdf

No comments:

Post a Comment