Iklan

Sunday, 9 December 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN POST LAPARATOMI DI RUANG PERAWATAN II RUMAH SAKIT DUSTIRA

 ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.I  DENGAN POST LAPARATOMI
DI RUANG PERAWATAN II RUMAH SAKIT DUSTIRA

 I.             PENGKAJIAN
A.           Biodata
Nama                                     :    Tn. I
Umur                                     :    61 Tahun
Jenis kelamin                      :    Laki-laki
Agama                                   :    Islam
Pekerjaan                             :    HI PNS Pusdik Pal
Suku bangsa                       :    Sunda
Status perkawinan              :    Kawin
Alamat                                   :    Jln. Kolonel Masturi No.81 Cimahi
Tgl. Masuk                            :    29-05-2003
Tgl. Keluar                            :    17-06-2003
No. Register                         :    1117/V/2003
Diagnosa Medis                  :    Apendiksitis Akut Perforasi

Identitas penanggung jawab
Nama                                     :    Tn. Edy
Umur                                     :    29 tahun
Hubungan keluarga           :    Anak

B.           Riwayat kesehatan klien
a             Alasan masuk rumah sakit
Klien merasakan mual dan muntah kemudian klien tidak bisa melakukan aktivitas dan nyeri semakin bertambah.
b.            Keluhan utama waktu di data
Klien merasakan nyeri, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di daerah lokal post operasi di abdomen dengan skala nyeri 3, nyeri dirasakan ketika klien melakukan mobilisasi dan nyeri berkurang apabila klien beristirahat.
c.            Kesehatan masa lalu
Klien belum pernah menderita penyakit yang sekarang dialaminya.
d.            Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit kronis dan penyakit yang menular lainnya.
e.            Struktur keluarga
Klien adalah anak kedua dari 3 bersaudara, klien tinggal bersama dua anaknya dan istrinya. Klien adalah kepala keluarga yang berperan dalam pengambilan keputusan di dalam keluarganya.
   +              +                +         +







Keterangan :
                                                Laki-laki
                                                Perempuan
                                                Klien
                                                Tinggal Serumah
                                    +         Meninggal



C.       Data Biologis

NO
KEBIASAAN SEHARI-HARI
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
1.








2.








3.


4.



5.

POLA NUTRISI

A.   Makanan

·         Jenis makan
·         Frekuensi
·         Porsi
B.   Minum
·         Jenis minum
·         Jumlah
ELIMINASI

A.   BAB

·           Frekuensi
·           Konsistensi
·           Warna/bau
B.  BAK
·           Frekuensi
·           Warna/bau
POLA ISTIRAHAT
·         Siang
·         Malam
PERSONAL GYGEINE
·         Mandi
·         Cuci rambut
·         Sikat gigi
POLA AKTIVITAS
Pekerjaan sehari-hari



 

MB
3 X
1 porsi habis

Air putih
7-8 gelas/hari


1 X/hari
keras
kuning tengguli/khas

4-5 X/hari
kuning jernih/khas

+ 2 jam
+ 7-8 jam

2 X/hari
2 X/minggu
2 X/hari

Klien dapat melakukan semua aktivitas di rumahnya


ML
3 X
1 porsi habis

Air putih
6-7 gelas/hari


1 X/hari
lembek
kuning tengguli/khas

3-4 X/hari
kuning jernih/khas

+ 1 jam
+  5-6 jam

1 X/hari diseka
belum pernah
2 X/hari

Klien hanya bisa berbaring dan merasa aktivitasnya terganggu

D.        Data Fisik

a.            Pemeriksaan fisik
1.            Keadaan Umum
Kesadaran                : Compos Mentis
T          : 110/70 mmhg         
N         : 82 X/menit
S         : 365oC                      
R         : 17 X/menit

a)        System persyarafan
Klien dapat berorientasi terhadap orang, tempat dan waktu. Klien dapat mengingat dan menyebutkan umur dan keluarganya.
b)         System penglihatan
Bentuk mata simetris kiri + kanan, konjungtiva anemis, skala tidak keruh reflek pupil +, kelopak mata tidak nyeri, bola mata bergerak mengikuti jari pemeriksa, dapat membaca pada jarak 30 cm, ikterik (-).
c)        System pendengaran
Bentuk telinga simetris, tidak teraba mukosa, tidak ada nyeri otot, palpasi tidak ada serumen
d)        System pernafasan
Keadaan hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak ada nyeri pada siklus fontalis dan maksilaris, dapat membedakan bau, tidak ada massa di hidung.
                                    e)         System cardiovaskuler
Tidak terdapat peningkatan JVP, nadi 82 X/menit, tekanan darah 110/70 mmHg, bunyi jantung regular (S1 dan S2/tidak ada suara tambahan

f)         System pencernaan
Bentuk bibir simetris, warna bibir agak kehitaman, mukosa kering tidak ada caries, tidak ada kesulitan dalam menelan, nampak adanya luka operasi pada abdomen, + 18 cm  bising usus pada perkusi abdomen terdengar ronchi, pada polpusi ada nyeri tekan padadaerah operasi, tidak ada pembengkakan hepar, tidak ada pembesaran limfa (spenomegali)
                                    g)         System perkemihan
Tidak ada rasa nyeri pada saat BAK, genetalia tidak dilakukan pemeriksaan .
                                    h)        System endokrin
Tidak terasa pemeriksaan kelenjar tyroid, tidak ada pemeriksaan kelenjar/getah bening, tidak ada keluhan, polifogi, polidipsi, poliuri
i)          System integumen
Suhu tubuh 26,5oC, rambut hitam agak putih, tidak teraba masa, hiposia, tercium bau keringat, tekstur agak kasar, ada ketombe.
j)         System muskuloskeletal
Ekstremitas atas           :    Lengan klien dapat melakukan fleksi, ekstensi, rotasi, abduksi, aduksi, reflek bisef ++, reflek trisep ++, kekuatan otot 5/5.
Ekstremitas bawah      :    Tidak ada oedema, bisa fleksi, rotasi, ekstensi, reflek patella ++, reflek achiles ++, reflek bakinsky ++, kekuatan otot 5/5.


E.           Data Psikolososial
a              Status emosi
Klien tampak gelisah dan takut lukanya yang keluar nanah.

b              Konsep diri
1.            Body Image
Klien tidak mempermasalahkan keadaan tubuhnya setelah operasii
2.            Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh
3.            Identitas diri
Klien adalah seorang bapak yang mempunyai 5 orang anak
4.            Harga diri
Klien tidak merasakan malu dengan keadaan dirinya
5.            Peran
Dirumah klien sebagai suami dan bapak dari anak-anaknya

c          Data spiritual
Klien beragama Islam dan selalu berusaha menjalankan ibadahnya

d.         Data sosial
-                     Pendidikan klien SMA, pensiunan PNS
-                     Hubungan sosial
            Klien mampu berhubungan dengan baik dengan klien lain
-                     Gaya hidup
            Penampilan klien semangat sederhana



F.            Data Penunjang
Glukosa                     : 89 mg % normal     : 75-115
SGOT                         : 28 U/l                        : 37
SGPT                         : 24 U/l                        : 42
Protein total               : 5,7 g/dl                     : 6,6-8,7
Albumen                    : 3,6 g/dl                     : 3,8-5,1
Ureum                        : 28 mg/dl                   : 10-50
Kolesterol total          : 151 mg/dl                 : 220

G.           Therapi
-           Gdfspon         100 mg           2 X1 tab
-           Mitronidazole                                    3 X1 tab
-           Kal mag                                 3 X1 tab




 II.         ANALISA DATA
Nama             : Tn. I
Umur              : 61 tahun


NO
DATA SENJANG
ETIOLOGI
MASALAH
1.











2.










3.
DS   :
·      Klien mengeluh nyeri pada daerah operasi, seperti di tusuk-tusuk ketika mobilasasi dengan skala nyeri 3
DO   :
·         Ekspresi wajah klien meringis kesakitan
·         Terdapat luka operasi di abdomen + 18 cm dan terdapat perban.

DS   :
·         Klien mengeluh lukanya keluar nanah
·         Klien mengatakan balutan lukanya selalu basah
DO   :
·         Tampak luka di daerah abdomen + 18 cm dan tertutup verband
·         Luka tampak basah

DS   :
·            Klien takut lukanya keluar nanah
DO   :
·         Klien kelihatan gelisah
·         Klien bertanya tentang komplikasi penyakitnya dan cara merawat lukanya
Post laparatomi
¯
Terputusnya kontunitas jaringan
¯
Merangsang tercipta nyeri






Inkontinuitas jaringan
¯
media masuknya mikro argonisme
¯
luka
¯
Resiko tinggi terjadi infeksi


Informasi yang tidak adekuat
¯
Kurang pengetahuan klien tentang penyakit dan luka operasinya
¯
cemas
Gangguan rasa nyaman nyeri











Resiko tinggi infeksi









Cemas



III.        DAFTAR DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
1             Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan terputusnya kontiunitas jaringan.
2             Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi yang adekuatnya tentang penyakit dan luka.
3             Resiko tinggi terjadi infeksi sehubungan dengan inkontinuitas jaringan dan media masuknya organisme ke dalam luka.


















IV.       PERENCANAAN

NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIOANAL
1.











2.















3
Gangguan  rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ditandai dengan :
DS   :
Kllien mengeluh nyeri pada daerah operasi
DO   :
Ekspresi wajah kelihatan tampak ketakutan

Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit dan luka ditandai dengan  :
DS   :
Klien mengatakan takut menghadapi luka operasinya
DO   :
·       Klien tampak gelisah 
·       Klien bertanya tentang komplikasi penyakit dan cara merawat luka

Resiko tinggi terjadi infeksi sehubungan dengan inkontinuitas jaringan + media masuknya mikroorganisme ditandai dengan :
Ds :
·       Klien mengeluh lukanya keluar nanah
Do :
·       Luka tampak ditutup verband
JANGKA PENDEK
·   Setelah 2 hari perawatan nyeri berkurang
JANGKA PANJANG
·   Nyeri hilang






Cemas sehubungan dengan kurangnya informasi teratasi dengan kriteria
JANGKA PENDEK
·   Setelah diadakan perkes rasa cemas klien hilang
JANGKA PANJANG
·   Pengetahuan klien bertambah





Resiko tinggi terjadinya infeksi sehubungan dengan inkontinuitas jaringan teratasi dengan criteria :

JANGKA PENDEK
·   Setelah 1 hari tidak terjadi tanda-tanda infeksi
·   Luka bersih
JANGKA PANJANG
·   Infeksi luka tidak terjadi dan luka cepat sembuh
·   Jelaskan dan bantu teknik relaksasi dengan nafas dalam dan distraksi
·   Anjurkan mobilisasi sesuai kemampuan




·   Kaji tanggal penkes
·   Jelaskan tentang penyakit dan pengobatan lukanya










·   Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
·   Gunakan teknik aseptic dan antiseptic
·   Ganti verband 1x/hari
·   Relaksasi bisa menurunkan ketegangan otot
·   Mobilisasi meningkatkan aliran balik vena, melancarkan peredaran darah


·   Klien  dapat mengetahui perawatan luka dan dapat melakukan perawatan luka di rumah









·   Mencegah kontaminasi pada luka
·   Mencegah kontaminasi luka selama ganti verband
·   Luka akan tetap bersih dan kering




 V.        IMPLEMENTASI

No Dx
TANGGAL/ WAKTU
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PARAF
1









2.




3.
18 Juni ‘03
08.30 WIB








18 Juni ‘03
09.15 WIB



18 Juni ‘03
10.00 WIB
·         Kaji  tingkat rasa nyeri


·         Menjelskan dan membantu distraksi dan teknik relaksasi pernafasan
·         Menganjurkan mobilitas sesuai kemampuan


·         Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
·         Mengganti balutan luka operasi

·         Memberikan penyuluhan tentang penyakitnya


·         Menjelaskan tentang perawatan luka operasi
·         Klien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 3
·         Ekspresi wajah tidak meringis

·         Klien mau melakukan relaksasi dan mobilisasi

·         Luka bersih

·         Klien lebih nyaman dan tenang

·         Klien mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan
·         Klien nampak tenang











VI.       CATATAN PERKEMBANGAN

NO
TANGGAL
CACATAN PERKEMBANGAN
PARAF
1








2










3
19 juni 2003








19 juni 2003










19 juni 2003

S :
Klien mengatakan nyeri agak berkurang
O :
Klien kelihatan agak nyaman
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi di lanjutkan

S :
Klien mengerti dan memahami penjelasan yang di berikan tentang penyakitnya
O :
Klien tampak lebih tenang
A :
Kurangnya pengetahuan dan gangguan rasa nyaman cemas dapat teratasi
P :
Intervensi di hentikan

S :
Klien mengatakan agak tenang dan nyaman
O :
Luka klien kelihatan bersih
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi di lanjutkan





SATUAN ACARA PENYULUHAN


Masalah                         :    Perawatan luka setelah operasi dan penyakit apendiktis akut
Pokok bahasan            :    Perawatan luka
Sub pokok bahasan    :    Perawatan luka operasi RS. Dustira Cimahi
Instansi                          :    Akademi Perawatan  RS. Dustira Cimahi
Tempat                           :    Ruang Perawatan II RS. Dustira Cimahi
Hari/tanggal                  :    18 Juni 2003
Waktu                             :    Pkl. 10.30 WIB
Sasaran                         :    Tn. Imam

I.             Tujuan Intraksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan klien mengerti dan memahami tentang penyakit dan luka yang dialaminya.

II.            Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Klien dapat melakukan perawatan luka setelah operasi di rumah. Klien mengerti tentang penyakitnya

III.           Materi Penyuluhan
a          Pengertian apendiksitis  perfarasi
b          Cara-cara perawatan luka setelah operasi

IV.          Kegiatan Penyuluhan
a          Metode              :           diskusi, tanya jawab dan penyuluhan
b          Kegiatan           :           tanya jawab




NO
PENYULUHAN
SASARAN
1.
2.
3.
4.

5.
6.
Memperkenalkan diri
Memberi penyuluhan
Memberikan masukan materi
Memberikan kesempatan pada sasaran untuk bertanya
Bertanya sebagai bahan evaluasi
Menutup acara
Menanggapi dan memberi respon yang baik
Mengungkapkan pengetahuannya
Mendengar dan menyimak
Mengajukan beberapa pertanyaan

Menjawab pertanyaan dengan benar
Memberikan respon dengan baik

V.           Metoda dan Sumber
A.           Metode
Dengan wawancara dan tanya jawab
B.           Sumber
1              Perawatan di rumah sakit
2              Dasar-dasar keperawatan
3              Buku Ilmu bedah
4              Potofiologi     : konsep klinis proses penyakit





 MATERI PENYULUHAN


A.           Pengertian
a             Apenditis adalah suatu peradangan pada apendiks yang berbentuk cacing, merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan dan paling sering memberikan keluhan abdomen yang akut. Pada apendiksitis akut perparasi, apendiknya mengalami perparasi, sehingga isi dalam apendiks keluar, yang mana terapi pembersihan keluhan yangv keluar tadi dengan Laparatomi
(Barbara C. Long 1998)

b             Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks vermifarmis, dan penyebab abdomen akut paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan. Apendiksitis biasanya diarahkan oleh penyambutan lemah apendiks hiperpra foliki limfoid, fekalit, benda asing atau neoplasma
(Kapita Selekta Kedokteran,  Jilid 2, tahun 2000)

B.           Cara-Cara Perawatan Luka
1             Lepaskan alat-alat penutup pelindung, angkat penutup dengan hati-hati
2             Buang penutup pelindung yang bekas ke dalam tempat sampah
3             Bersihkan luka dengan hati-hati dengan obat anti kuman
4             Tutup luka dengan penutup pelindung bebas kuman, eratkan dengan tutup pelindung.



LEMBAR KONSUL


NO
TANGGAL
MATERI
SARAN
PARAF

1.



2.
22-6-2003



25-6-2003
Kasus



Kasus
·         PQRST ?
·         Satuan obat
·         Perhatikan tindakan dan alat

Lanjutkan ke pembahasan yang lain dan tik !



















No comments:

Post a Comment