Iklan

Tuesday, 14 April 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN AKIBAT BRONCHO PNEUMONIA + HAEMAPTOE DI RUANG PERAWATAN XV

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN AKIBAT BRONCHO PNEUMONIA + HAEMAPTOE
DI RUANG PERAWATAN XV RS. DUSTIRA CIMAHI


I.               PENGKAJIAN
A.        Biodata
Nama                                 : Ny. R
Umur                                 : 48 tahun
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Pendidikan                        : SD
Agama                               : Islam
Pekerjaan                           : Pedagang
Alamat                              : Rancamalang Marga asih No. 50,           RT. 01 RW. 10
DX Medis                         : Broncho Pneumonia + Haematoe
No. Reg.                            : 0405250645
Tanggal Masuk                  : 25 Mei 2004
Tanggal Dikaji                   : 28 Mei 2004

Penanggung Jawab
Nama                                 : Ny.N
Umur                                 : 65 tahun
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Pekerjaan                           : Pedagang
Alamat                              : Rancamalang Marga asih No. 50,           RT. 01 RW. 10

B.         Riwayat Kesehatan
1.              Riwayat Kesehatan Sekarang
a.                 Alasan masuk rumah sakit
Klien mengatakan sejak 2 bulan yang lalu yaitu bulan Maret mengeluh sesak napas terutama malam hari, batuk-batuk, klien mencoba berobat ke dokter praktek tapi tak sembuh-sembuh, sehingga pada tanggal 23 Mei 2004, klien mengeluh sesaknya makin bertambah, batuknya mngeluarkan dahak dan darah, keluarga klien membawa klien berobat ke UGD Rumah Sakit Dustira, diperiksa Dokter jaga dan disarankan untuk dirawat di Ruang Perawatan XV Rumah Sakit Dustira.
b.                Keluhan utama saat didata
Saat dikaji klien meyatakan sesak napas, panas, sesak dirasakan pada siang dan malam hari, sesak bertambah apabila klien beraktifitas jaringan seperti berjalan, turun dari tempat tidur dan tidur terlentang, sesak berkurang apabila klien tidur dengan posisi setengah duduk, keluhan disertai dengan batuk dan pusing di kepala.
2.              Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan dari gadis sudah sering menderita panas dimalam hari dan batuk yang berdahak yang kadang-kadang bercampur darah, tetapi klien tidak dirawat, hanya berobat jalan ini pun tidak rutin.
3.              Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti asma, DM, jantung, dan penyakit menular seperti TBC dan lain-lain.

C.        Struktur Keluarga








Keterangan :
                  : Laki-laki
                  : Perempuan
+                  : Meninggal
                  : Klien
                  : Hubungan perkawinan

D.        Data Biologis
NO
POLA KEBIASAAN
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
1
Nutrisi
a.       Makan
Ø  Frekwensi
Ø  Jenis makanan
Ø  Porsi
Ø  Keluhan

b.      Minum
Ø  Jumlah
Ø  Jenis
Ø  Keluhan


3-4x/hari
Nasi, sayur, buah, lauk
Habis 1 porsi
Tidak ada

­
2000-2500cc/hari
Air putih, teh
Tidak ada



3x/hari
Bubur, lauk, sayur
¼ porsi habis
Nafsu makan kurang


1500-2000cc/hari
air putih
Tidak ada
2
Eliminasi
a.       BAB
Ø  Frekwensi
Ø  Konsistensi
Ø  Warna
Ø  Keluhan

b.      BAK
Ø  Frekwensi
Ø  Jumlah
Ø  Warna
Ø  Keluhan


1-2x/hari
Lembek berbentuk
Kuning tengguli
Tidak ada


3-4x/hari
1500-1800cc/hari
Kuning jernih
Tidak ada



1x
Lembek berbentuk
Kuning tengguli
Tidak ada


1x selama 9 jam
1000-1500cc/hari
Kuning jernih
Tidak ada
3
Istirahat tidur
a.       Tidur malam
Ø           Kuantitas
Ø           Kualitas
b.   Tidur siang
Ø           Kuantitas
Ø           Kualitas
c.   Keluhan


6-7 jam/hari
Nyenyak

Kadang-kadang
Nyenyak
Tidak ada




+ 3 jam
Tidak nyenyak

+ 1 jam

Sering terbangun
4
Kebersihan diri
Ø  Mandi
Ø  Gosok gigi
Ø  Cuci rambut
Ø  Potong kuku
Ø  Membersihkan telinga

2x/hari
2-3x/hari
2-3x/minggu
1x/minggu
1x/minggu

1x/hari
Hanya kumur-kumur
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah

5
Aktivitas
Klien bisa melakukan aktifitas sehari-hari sebagai Ibu Rumah tangga tanpa ada keluhan-keluhan atau masalah
Selama di Rumah sakit klien hanya beraktifitas ringan dan dibantu oleh keluarganya

E.         Pemeriksaan Fisik
1.              Keadaan umum      
Ø   Kesadaran          : Compos mentis
Ø   Tanda-tanda vital :
TD     : 130/70 mmHg
R       : 28x/menit
N       : 92x/menit
S        : 38,50C
TB     : 150 Cm
BB     : 45 Kg
2.              Sistem panca indra
Ø   Mata
Inspeksi   : Bentuk mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak terlihat pengeluaran sekret, reflek pupil positip terhadap cahaya, mata dapat melirik kesegala arah, fungsi penglihatan baik.
Palpasi     : Tidak terdapat nyeri tekan pada kedua mata.
Ø   Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kanan kiri, posisi pinna sejajar dengan sudut mata, telinga tampak bersih, daun telinga keras dan elastis, fungsi pendengaran baik, dapat mendengar bisikan dari perawat pada jarak 25 cm.
Palpasi     : Tidak terdapat adanya nyeri tekan, daun telinga keras dan elastis.
Ø   Lidah
Inspeksi : Bentuk bibir dan lidah simetris, lidah berwarna merah muda tampak lembab, dapat bergerak ke segala arah dan bersih fungsi pengecapan baik, dapat merasakan rasa asin dan manis.
Ø   Hidung
Inspeksi   : Bentuk hidung simetris, tidak terlihat adanya polip, fungsi penciuman kurang baik, tidak dapat membedakan bau alkohol dan minyak kayu putih.
Palpasi     : Tidak ada nyeri tekan pada sinus maxilaris dan sinus mandibularis.
Ø   Perabaan
Fungsi perabaan baik dapat membedakan panas dan dingin kulit klien sawo matang dan agak keriput.
3.              Sistem pernafasan
Inspeksi : Bentuk hidung simetris tidak terlihat adanya polip, tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada pendarahan, hidung bersih.
                  Trachea  : Bentuk simetris, posisi di tengah.
                  Dada     :  Bentuk simetris, terdapat penggunaan otot-otot pernapasan tambahan respirasi 28x/menit
Palpasi : Hidung : Tidak terdapat nyeri tekan pada sinus  prontalis  dan maxilaris
Trachea    : Tidak terdapat nyeri tekan
Dada       : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan pada permukaan dada.
Perkusi : Dada : Pada intercosta 2 sampai dengan 6 berbunyi resonan.
Auskultasi : Trachea, bunyi napas tubulan
Paru-paru : Pada daerah paru terdengar ronchi          
4.              Sistem pencernaan
Inspeksi     :   Mulut dan kerongkongan bentuk simetris berwarna merah muda, tampak lembab tidak terdapat stomatitis, uvula merah muda, terletak di tengah, tidak terdapat lesi, gusi tidak bengkak, adanya pendarahan dan tidak ada peradangan.
Palpasi       :   Tidak teraba ada pembesaran pada hepar dan lien
Perkusi      :   Pada hepar terdengar bunyi dalnes pada usus terdengar bunyi timpani
Auskultasi :   Terdapat bising usus frekwensi 12x/menit
5.              Sistem kardiovaskuler
Inspeksi     :   Leher bentuk simetris
Palpasi       :   Tidak ada peningkatan JVP, KGB tidak teraba membesar, arteri Carotis reguler.
Perkusi      :   Terdengar bunyi dulnes
Auskultasi : Jantung, bunyi jantung murni reguler bunyi S1 lup dan bunyi S2 dup, hear rate 96x/menit.
6.              Sistem perkemihan
Palpasi : Ginjal tidak teraba adanya pembesaran dan tidak dapat adanya nyeri tekan.
Vesika urinaria : Tidak ada nyeri tekan pada supra pubik, kandung kemih kosong.
7.              Sistem persyarapan
Kesadaran klien Compos mentis, klien dapat menyebutkan hari dengan benar.
·     N  I (Olfaktorius)          : Klien dapat membedakan bau kayu putih dan alkohol.
·     N   II (Optikus)             : Klien dapat melihat papan nama perawat dan membacanya.
·     N   III (Okulomotris)    : Pergerakkan mata klien dapat menggerakkan keatas dan kebawah, reflek pupil terhadap cahaya positip.
·     N   IV (Troklear)           : Klien dapat menggerakkan mata ke bawah
·     N   V (Trigemenus)       : Klien dapat mengunyah dengan frekwensi lama.
·     N   VI (Abdusen)          : Klien dapat menggerakkan mata ke samping kiri dan kanan.
·     N   VII (Fasial)             : Pengecapan dapat membedakan rasa asin dan manis.
·     N   VIII (Austikus)       : Klien  dapat mendengar panggilan perawat.
·     N   IX (Glasofaringeal) : Klien dapat menelan secara perlahan-lahan
·     N   X (Vagus)               : Uvula dapat bergerak keatas saat  klien bicara “ah”
·     N   XI (Aksesoris)         : Klien dapat mengangkat bahu dan menggerakkan kepala kekiri dan kekanan.
·     N   XI (Hipoglosus)      : Klien dapat menggerakkan lidah secara terkontrol.

8.              Sistem endokrin
Palpasi : Kelenjar tyroid tidak terasa membesar.
9.              Sistem Integumen
Inspeksi : Rambut hitam, tekstur halus tidak rontok kulit teraba hangat, turgor kulit baik tekstur halus, tidak ada lesi atau luka.

10.          Sistem musculokeletal
Inspeksi : Ekstremitas atas : Kuku tangan tidak sianosis, kulit tidak pucat, teraba hangat.
-              Rom kiri      :   Mampu plexsi, ekstensi, abduksi, adduksi, pronasi, supinasi dgn rotasi. Mampu menahan tekanan dari perawat nilai (5).
-              Rom kanan  :   Terpasang inpus tetapi mampu plexsi, ekstensi, abduksi, abduksi dan rotasi secara terbatas nilai (4).
-              Reflek trisep dan bisep (++), tidak terdapat hipotoni, akral hangat.
-              Ekstremitas bawah : Kuku kaki tidak sianosis, kulit tidak pucat, tidak terdapat oederma, mobilisasi mampu : pleksi, ekstensi, abduksi, abduksi.
-              Perkusi :
Ekstremitas atas        :   Reflek bisep (+) reflek trisep (+)
Ekstremitas bawah    :   Reflek patella (+) reflek achiles (+) reflek babinsky (-)
        Pencatatan hasil kekuatan otot           4          5
                                                                    5          5
       
F.         Data Sosial
1.              Pendidikan               
          Klien mengatakan sekolahnya hanya tamat SD.
2.              Hubungan Sosial      
          Klien tidak aktip di organisasi masyarakat, klien berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya pada waktu klien berdagang nasi.
3.              Gaya hidup
          Sederhana

4.              Pola Interaksi
          Klien dapat berinteraksi dengan masyarakat dan dengan perawat.

G.        Data Psikologi
1.              Status emosi
Klien tampak tenang
2.              Gaya komunikasi
Klien dalam menggunakan komunikasinya biasa menggunakan bahasa sunda tetapi kadang-kadang bahasa Indonesia.
3.              Konsep diri
a.           Body image
Klien mengatakan merasa malu karena beruban sehingga klien tidak mau lepas pake kerudung.
b.          Peran
Peran klien sebagai seorang janda dan pedagang
c.           Ideal diri
Klien mengatakan ia dapat menerima dengan keadaan saat ini.
d.          Identitas diri :
Klien mengatakan anak ke dua dari 2 bersaudara. Dan statusnya sekarang adalah seorang janda.
e.           Harga diri
         Klien tidak merasa harga dirinya berkurang akibat penyakit yang dideritanya.
4.       Pola koping
          Pada saat dikaji klien berkomunikasi dengan baik dan ekspresi wajah klien tenang.

H.        Data Spiritual
Klien mengatakan sebelum masuk Rumah sakit selalu Shalat dan sekarang selalu berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.

I.           Data Penunjang
Laboratorium tanggal 25 Mei 2004

HEMATOLOGI
HASIL
SATUAN
NORMAL
INTERPETASI
Hemoglobin
10,7
gr %
12,0-16,0
Menurun
Lekosit
16,8
rb/mm3
4,0 – 10,0
Meningkat
Hematokrit
34
%
36 – 48
Menurun
Trombosit
393
rb/mm3
150-490
Normal

Laboratorium tanggal 26 Mei 2004
YANG DIPERIKSA
HASIL
SATUAN
NORMAL
INTERPRETASI
Led ½ jam
35/55
mm/gr
0/10
Peningkatan
SGOT
31
u/l
< 37
Normal
SGPT
33
u/l
< 42
Normal
Colesterol
103
mg/dl
< 270
Peningkatan
Asam urat
147
mg/dl
3,4 – 7
Penigkatan
Kreatinin
0,4
mg/dl
0,5 – 1,1
Menurun
Ureum
325
mg/dl
15 - 50
Peningkatan
GD Puasa
244
mm/gr
75-115
Peningkatan

            Hasil thorak photo tanggal 25 Mei 2004
COR = CTR = 60%
            Paru = Gerakan paru kasar, bercak-bercak berawan pada perikardial kanan
            Kasar = BP Dextra.

J.          Therapi
-                  Infus RL 15 tetes/menit, lalu ke 6
-                  Injeksi Ampicylin 3x1gram
-                  Paracetamol kalau suhu > 38OC
-                  OBH 3x1 sendok teh.




ANALISA DATA

NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1
2
3
4
1
DS :
Ø  Klien mngeluh sesak napas dan batuk

DO :
Ø  Klien tampak napas terengah-engah.
Ø  Klien batuk-batuk
Ø  Frekwensi napas 28x/menit
Ø  Produksi sekret (+)
Ø  Terpasang inpus 15 tetes/menit labu ke 6
Ø  Adanya penggunaan otot-otot napas tambahan
Ø  Leukosit 16,8 rb/mm3
Ø  Pada thorak photo terdapat area bercak-bercak berawan pada perkardial kanan.
Inhalasi mikroorganisme di udara atau aspirasi dari mikroorganisme nasopharenk dari jalan lahir atau penyebaran hematogen infeksi dari saluran pernapasan.
¤
Reaksi peradangan
¤
Bercak-bercak caverae menyebar diseluruh permukaan bronchus
¤
Merangsang sel-sel untuk memproduksi mukus
¤
Inkhalasi udara kering meningkatkan viskasitas mukus sehingga terjadi pengentalan.
Tidak efektifnya jalan napas
2
DS :
Klien mengatakan tidak nafsu makan dan mulut terasa  pahit

DO :
Ø  Klien makan ¼ porsi (tidak habis)
Ø  TB : 150 Cm
BB : 45 Kg

Invasi microorganisme di udara atau apirasi dari mikroorganisme nasopharing/infeksi dari saluran pernapasan
¤
Meningkatkan aktifitas sekret
¤
Peningkatan metabolisme berlebihan
¤
Pemecahan karbohidrat, lemak dan protein
¤
Berat badan menurun
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3
DS :
Klien mengatakan kalau macam tidak bisa tidur karena batuk

DO :
Ø  Klien batuk berdsahak, kadang-kadang ada darah sedikit
Ø  Klien tidur malam + 3 jam
Ø  Klien tidur siang hari + 1 jam
Ø  Warna pada sklera tampak kemerahan
Ø  Suhu tubuh 38O C


Stimulus peningkatan suhu tubuh dan rangsangan berupa peningkatan frekwensi napas
¤
Merangsang sarap autonom mengaktipitasi RAS untuk mengaktipkan kerja organ tubuh
¤
Rapid eye movement (REM) menurun
¤
Pasien terjaga
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur kurang dari kebutuhan
4
DS :
Klien mengatakan lemah tidak ada tenaga

DO :
Ø  Klien bedrest
Ø  Klien tampak lemah
Ø  Aktifitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat
Ø  Klien makan ¼ porsi
Ø  Berat badan menurun
Ø  BB 45 Kg
Peningkatan frekwensi napas dan usaha untuk bernapas, peningkatan suhu tubuh
¤
Peningkatan metabolisme tubuh
¤
Energi banyak dipergunakan untuk metabolisme
¤
Kelemahan
¤
Toleransi aktifitas sehari-hari terganggu
Gangguan toleransi aktifitas
























II.            DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama     : Ny.R
Umur     : 48 tahun

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DITEMUKAN
TANGGAL TERATASI
TT/NAMA PERAWAT
1
2
3
4
5
1
Tidak epektifnya jalan napas sehubungan peningkatan sekresi mukus yang singkat di jalan napas
28 Mei 2004
30 Mei 2004
IMAN R.
2
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
28 Mei 2004
30 Mei 2004
IMAN R.
3
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya batuk dan sesak
28 Mei 2004
30 Mei 2004
IMAN R.
4
Gangguan toleransi aktifitas berhubungan dengan lemas dan asupan nitrisi yang kurang
28 Mei 2004
01 Juni 2004
IMAN R.



III.         RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama     : Ny.R
Umur     : 48 tahun
Reg        : 0405250645

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
PERENCANAAN
TT/NAMA PERAWAT
INTERVENSI
RASIONAL
1
2
3
4
5
6
1
Tidak epektifnya jalan napas sehubungan peningkatan sekresi mukus yang singkat di jalan napas
DS :
Ø  Klien mngeluh sesak napas dan batuk

DO :
Ø  Klien tampak napas terengah-engah.
Ø  Klien batuk-batuk
Ø  Frekwensi napas 28x/menit
Ø  Produksi sekret (+)
Ø  Terpasang inpus 15 tetes/menit labu ke 6
Ø  Adanya penggunaan otot-otot napas tambahan
Jalan napas efektif dengan kriteria :

Jangka Panjang
3x24 jam setelah dilakukan tiada kan perawatan klien tidak sesak, sekret tidak ada

Jangka Pendek
1x24 jam setelah dilakukan diadakan perawatan frekwensi napas normal 20x/menit produksi sekret berkurang, sesak berkurang

1.       Atur posisi klien semi fowler


2.       Anjurkan agar banyak minum

3.       Anjurkan klien batuk efektif


4.       Lakukan teknik perpos vibrasi dan drainase

5.       Anjurkan klien minum air hangat sebeelum PVD dilakukan
·     Perpusi :
klien duduk di samping tempat tidur, kemudian ke dua telapak tangan perawat menepuk-nepuk punggung klien area yang banyak mengandung sekret pada daerah bronchus selama 5-6x

·     Vibrasi :
Klien duduk di samping tempat tidur, kemudian kedua telapak tangan perawat menempelkan pada punggung klien pada area bronchus setelah dada digetarkan selama 15-30 detik
·     Drainase :
Sikap tren delenburg
-      Tidur tengkurap di atas tempat tidur dengan bantal tiga ditempatkan diatas
-      Klien tengkurap diatas bantal tadi dengan posisi pinggul lebih tinggi dari kepala dada
-      Tangan klien dilipat dan kepala miring
-      Siapkan bengkok dan tissue (bengkok terisi lysol)
-      Ulurkan kedua telapak tangan perawat di atas punggung klien
-      Kemudian ditekan sambil digetarkan selama ½ - 1 menit
-      Setelah itu klien disuruh menarik napas dan batuk
-      Kemudian diulang sampai sekret keluar
·         Anjurkan tehnik napas dalam.

·         Lakukan suction bila sekret banyak di jalan napas
1.       Posisi semi fowler akan memaksimalkan ekspansi paru
2.       Banyak minum dapat menghasilkan sekret
3.       Batuk efektif dapat membantu mengeluarkan sekret
4.       PVD akan membantu mengeluarkan dahak yang ada di bronchus dan segmen atas paru-paru.















































·         Dengan napas dalam diharapkan O2 masuk ke paru-paru secara maksimal
·         dengan saction dapat mengeluarkan sekret yang banyak pada jalan napas.


IMAN R.
2
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia di tandai dengan :
DS :
Klien mengatakan tidak nafsu makan dan mulut terasa  pahit

DO :
Ø  Klien makan ¼ porsi (tidak habis)
Ø  TB : 150 Cm
BB : 45 Kg

Pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria
Jangka Panjang
3x24 jam
-          Setelah dilakukan tindakan perawatan klien makan 1 porsi habis
-          BB klien bertambah 0,5 kg dalam 1 minggu

Jangka Pendek
Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam klien makan ½ porsi habis
1.       Sajikan makanan dalam keadaan hangat porsi kecil tapi sering





2.       Hindari makanan yang menyebabkan mual



3.       Jelaskan kepada klien tentang pentingnya nutrisi bagi kesembuhannya

4.       Bimbing pasien untuk makan sendiri

1.       Keadaan hangat akan memproduksi asam lambung sehingga tidak menimbulkan mual, prsi kecil di harapkan lambung selalu terisi sehingga produksi asam lambung

2.       Makanan yang menyebabkan mual akan merangsang produksi asam lambung berlebihan

3.       Nutrisi sangat berguna untuk membantu kesembuhan bagi klien

4.       Dengan makan sendiri diharapkan klien dapat merangsang nafsu makan.



IMAN R.
3
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya batuk dan sesak

DS :
Klien mengatakan kalau macam tidak bisa tidur karena batuk

DO :
Ø  Klien batuk berdahak, kadang-kadang ada darah sedikit
Ø  Klien tidur malam + 3 jam
Ø  Klien tidur siang hari + 1 jam
Ø  Warna pada sklera tampak kemerahan
Ø  Suhu tubuh 38O C
Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi dengan krirteria :



Jangka Panjang
Setelah dilakukakan perawatan 3x24 jam klien tidur + 8 jam/hari dengan kualitas nyenyak.

Jangka Panjang
 Seteah dilakukan perawatan 1x24 jam, Klien dapat bertambah jam tidurnya dari + 3 jam /hari menjadi + jam/hari dengan kualitas nyenyak.
1.       Ciptakan lingkungan yang nyaman seperti lingkungan yang bersih, alat tenun yang bersih, keadaan tenang tidak berisik, suhu kamar normal.
2.       Atur posisi klien senyaman mungkin misalnya posisi semi fowler.


3.       Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat penurunan panas dan obat batuk.





4.       Batasi penunggu dan pengunjung.
5.       Anjurkan kepada keluarga untuk menemani klien

1.       Lingkungan yang nyaman membuat relaksasi sehingga klien dapat beristirahat.


2.       Dengan posisi yang nyaman menurut klien diharapkan klien akan relaksasi tanpa mendahuluhan kebutuhan lainnya.
3.       Obat penurun panas dapat menurunkan panas dan obat batuk dapat mengurangi rangsangan batuk sehingga non epineprin tidak diaktifkan oleh sarap otonom dan RAS akan meningkat diharapkan klien relaksasi dan istirahat tidur.
4.       Supaya ruangan tidak pengap dan sirkulasi O2 lancar.
5.       Supaya klien tenang ada yang menunggunya.
IMAN R.
4.
Gangguan toleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan :
DS :
Ø  Klien mengatakan lemah tidak ada tenag.

DO :
Ø  Klien bedrest
Ø  Klien tampak lemah
Ø  Aktifitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat
Ø  Klien makan ½ porsi

Tidak terjadi gangguan dengan toeransi aktifitas dengan kriteria :
Jangka Panjang
Setelah dilakukan perawatan selama 4x24 jam klien mampu melakukan aktifitas sendiri.


Jangka Pendek
Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam klien dapat melakukan aktifitas ringan secara bertahap.
1.       Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADLnya.


2.       Imbangi aktifitas dengan istirahat tidur dan yang cukup




3.       Anjurkan dan berikan dorongan kepada klien ikut serta dalam aktifitas perawatan diri.
4.       Pertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
1.       dengan membantu dalam kebutuhan ADLnya klien dapat mengurangi aktifitasnya
2.       Dengan mengibangi aktifitas dengan istirahat tidur yang cukup klien segar dan tidak lemas.


3.       Dengan memberikan dorongan kepada klien dalam aktifitas perawatan diri dapat memberikan kenyamanan kepada klien.
4.       Dengan mempertahankan asupan makanan yang adekuat klien dapat melaksanakan aktifitas tanpa dibantu oleh keluarga dan perawat serta klien segar.
IMAN R.





IV.         IMPLEMENTASI
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

Nama     : Ny.R
Umur     : 48 tahun
Reg        : 0405250645

NO DX
TANGGAL
JAM
TINDAKAN
EVALUASI
TT/
PERAWAT
1
2
3
4
5
6
1






















28 Mei 2004





















09.30 WIB
















12.15 WIB







13.00 WIB
Ø  Mengobservasi TTV



Ø  Memberikan kompres panas (seka panas) pada klien (pada daerah axsila.
Ø  Memberikan obat penurun panas (Paracetamol)

Ø  Mengatur posisi klien semi fowler
Ø  Memberikan O2 sebanyak 2-4 liter


Ø  Memberikan makan siang



Ø  Memberikan obat batuk OBH


Ø  Mengobservasi tanda-tanda vital


Ø  Mengompres dengan ir hangat pada daerah axila
Ø  Memberikan obat penurun panas.
Ø  TD : 130/80 mmHg
N  : 96x/menit
R  : 28x/menit
S   : 38,50C
Ø  Setelah diberikan tindakan kompres, klien masih panas

Ø  Setelah diberikan paracetamol suhu tubuh klien menurun menjadi 36,50C.
Ø  Klien tampak nyaman dan tidur.
Ø  Batuk dan sesak berkurang.


Ø  Klien makan habis ½ porsi
Ø  Klien mengatakan nafsu makan sudah mulai bertambah
Ø  Batuk sudah mulai berkurang


Ø  TD : 120/80 mmHg
N  : 80x/menit
R  : 22x/menit
S   : 380C
Ø  1 jam setelah diberikan tindakan suhu tubuh turun menjadi 37 0C

IMAN R.

31 Mei 2004
10.15 WIB
Ø  Mengobservasi tanda-tanda vital


Ø  Mengatur posisi tidur klien semi fowler
Ø  Mengajarkan teknik batuk efekif

Ø  Melakukan teknik PVD pada klien
Ø  sebelum dilakukan PVD klien dianjurkan  minum air hangat setelah itu baru dilaksanakan PVD :
·         Sikap atau posisi klien tidur tengkurap di atas tempat tidur dengan bantal tiga di tempatkan di atas.
·         Klien tengkurap di atas bantal tadi dengan posisi panggul lebih tinggi kepala dan dada.
·         Tangan klien di lipat dan kepala miring
·         Siapkan bengkok dan tisue (bengkok berisi larutan lysol).
·         Letakan ke dua telapak tangan perawat di atas punggung klien di area bronchus sebelah kiri dan kanan bawah.
·         Kemudian digerakan selama ½ -1 menit
·         Setelah itu klien di suruh menarik napas dan batuk.
·         Kemudian diualang sampai sekret keluar
Ø  Mengajarkan klien napas dalam.
Ø  TD : 110/70 mmHg
N  : 96x/menit
R  : 24x/menit
S   : 360C
Ø  Klien tampak nyaman

Ø  Klien mau melaksanakan batuk efektif.
Ø  Klien mengeluarkan sekret (sputum) berwarna kuning









































Ø  Klien mengerti dan mau mencoba napas dalam.
IMAN R.






V.            EVALUASI

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama     : Ny.R
Umur     : 48 tahun
Reg        : 0405250645

NO. DX
TGL/JAM
PERKEMBANGAN (SOAPIER)
TT/NAMA PERAWAT
1
2
3
4
1
31 Mei 2004
11.10 WIB
S :   Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang
O :  Klien terlihat segar
-      TD : 110/70 mmHg
N  : 96x/menit
R  : 24x/menit
S   : 360C
-      Terdengar ronchi pada bronchus
-      Tidak ada penggunaan oto pernapasan tambahan.
A :  Masalah teratasi sebagian
P :    -    Observasi tanda-tanda vital
-      Anjurkan untuk tetap mempertahankan posisi semi fowler saat sesak.
-      Kaji pola napas
-      Lanjutkan teknik napas dalam saat sesak
-      Berikan obat sesuai jadwal
I  :   -     Mengobservasi tanda-tanda vital
-      Menganjurkan untuk tetap mempertahankan posisi semi fowler saat sesak
-      Mengkaji pola napas
-      Memberikan obat sesuai jadwal

E :   TD : 110/70 mmHg
N  : 96x/menit
R  : 24x/menit
S  : 360C
R :   Intervensi dilanjutkan

IMAN R.
2
32 Mei 1004
S :    Klien mengatakan napsu makan bertambah
O :   Porsi makan klien habis ¾ porsi
A :   Masalah teratasi sebagian
P :   Intervensi dilanjutkan
I  :   -    Menyajikan makanan dalam keadaan hangat, porsi dikit tapi sering.
-      Hindari makanan yang menyebabkan mual.
E :   Porsi makan klien habis ¾ porsi
R :   Intervensi dilanjutkan


IMAN R.
3
31 Mei 2004
S :  -    Klien mengatakan kalau malan sering  terjaga dari tidur
-          Klien mengatakan batuk serta sesak pada malam hari
O :  -    Klien tidur pada malam hari + 4-5 jam
-      Mata pada sklera kemerahan

A :  Masalah teratasi sebagian
P :  Intervensi dilanjutkan
I  :   -    Menciptakan lingkungan yang nyaman.
-      Mengatur posisi klien senyaman mungkin misalnya posisi semi fowler
-      Memberikan obat batuk.
IMAN R.
4
25 Mei 1004
S :   Klien mengatakan lemasnya sudah berkurang.
O :  -    Klien tampak agak segar
-      Klien makan ¾ porsi
-      Klien dapat melaksanakan aktifitas ringan dengan sendiri.
A :  Masalah teratasi sebagian
P :  Intervensi dilanjutkan
I  :  -    Berikan dorongan kepada klien untuk aktifitas perawatan diri, dapat memberikan kenyamanan kepada klien
-      Mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat
-      Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADLnya.

E :   -    Klien tampak agak segar
-      Klien makan ¾ porsi
-      Klien dapat melaksanakan aktivitas ringan dengan sendiri
R :  Intervensi dilanjutkan
IMAN R.

 







No comments:

Post a Comment