ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Pada
Ny”Z” Usia Kehamilan 12Minggu Dengan A
BAB 1
TINJAUN TEORI
PENYAKIT ASMA
I.DEFINISI PENYAKIT ASMA
Penyakit Asma adalah suatu keadaan di mana saluran
nafas mengalami penyumbatan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu,yang menyebabkan peradangan,penyempitan tapi ini hanya bersifat
sementara.
II.ETIOLOGI
1.FAKTOR
PADA PASIEN
Ø Aspek genetik
Ø Kemungkinan alergi
Ø Saluran nafas yang memang mudah terangsang
Ø Jenis kelamin
Ø Ras atau etnik
2.FAKTOR
LINGKUNGAN
Ø Bahan-bahan di dalam ruangan
§ Debu rumah
§ Binatang,kecoak
Ø Bahan-bahan di luar ruangan
§ Tepung sari bunga
§ Jamur
Ø Makan-makanan tertentu ,bahan
pengawet atau penyedap
Ø Obat-obatan tertentu
Ø Ekspresi emosi berlebihan
Ø Asap rokok
Ø Polusi udara
Ø Infeksi saluran nafas
Ø Exercise induced asthma
Ø Perubahan cuaca
III.KLASIFIKASI
a. Berdasarkan frekuensi munculnya :
§ Intermiten
§ Persisten
Ringan
§ Persisten
Sedang
§ Persisten
berat
2.Berdasarkan derajatnya :
§ Asma
episodik jarang
§ Asma
episodik sering
§ Asma
persisten
IV.MANIFESTASI KLINIS
1.
Pada serangan asma ringan
a. Tampak sesak saat berjalan
b. Posisi bisa berbaring
c. Dapat berbicara dengan kalimat
d. Kesadaran mungkin irritable
e. Tidak ada seanosis
f.
Menggin
sedang,sering hanya pada akhir ekspirasi
g. Tidak menggunakan otot bantu pernafasan
h. Retraksi
interkostal dan dangkal
i.
frekuensi nafas cepat
2.
Pada serangan asma sedang
a. Anak Nampak sesak saat berbicara
b. Posisi lebih suka duduk
c. Berbicara dengan kalimat terputus-putus
d. Kesadaran irritabel
e. Tidak ada seanosis
f.
Mengi nyaring
g. Menggunakan otot bantu pernafasan
h. Retraksi interkostal dan suprasternal,sifatnya sedang
i.
Frekuensi nafas
cepat
j.
Takikardi
3.
Pada serangan asma berat tampa di sertai ancaman henti
nafas
a. Tampak sesak saat beristirahat
b. Posisi duduk tertompang lengan
c. Dapat berbicara dengan kata-kata
d. Terdapat seanosis
e. Menggi sangat nyaring,terdengar tampa setestokop
sepanjang ekspirasi dan inspirasi
f.
Menggunakan otot
bantu pernafasan
g. Retraksi intrakostal dan suprasternal,sifatnya dalam
di tandai nafas cuping hidung
h. Frekuensi nafas cepat
i.
Takikardi
4.
Pada serangan asma berat di sertai ancaman henti nafas
a. Nyata terdapat seanosis
b. Mengi sulit atau tidak terdengar
c. Pengunaan otot bantu pernafasan :terdapat gerakan
paradox torakoabdominal
d. Retraksi dangkal atau hilang
e. Nafas lambat
f. Bradikardi
g. Tidak ada pulpus paradoksus : tanda kelelahan otot
nafas
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
SPIROMETRI
2.
GAS-GAS DARAH ATERI (GDA)
3.
FOTO THORAX
VI. KOMPLIKASI
Komplikasi pada ibu hamil
a. Peningkatan komplikasi perinatal
Contoh
: preeklamsi,kematian perinatal,premature dan BBLR
b. Efek pada fetus
Contoh
: menurunya aliran darah pada fetus,menurunya venus retrun ibu dan kurva
dissosiasi oksiHB bergeser ke kiri.
VII. PENATA LAKSANANNYA
1.
Pemeriksaan pada
penderita
di
mulai pemeriksaan dengan pemeriksaan yg teliti.dari pemeriksaan fisik di dapat
penggunaan obat asesiori,pulsus paradoxus>12mmHg,tidak dapat berada dalam
posisi tidur,pulsasi nadi dan laju pernafasan.
2.
Terapi Emergensi
di
berikan terapi oksigen 3-4liter/menit dengan nasal cannula untuk mempertahankan
Pa O2 >70mmHg.
No comments:
Post a Comment