Iklan

Friday 21 October 2016

Harapan Pengobatan untuk Kanker yang 'Bandel'

Harapan Pengobatan untuk Kanker yang Bandel

Jakarta, Pengobatan kanker konvensional seperti kemoterapi memang masih dibutuhkan. Akan tetapi pada beberapa kasus, metode tersebut tak lagi relevan sehingga dibutuhkan pengobatan yang lebih spesifik.

Andrea Myers, Clinical Program Leader di China Novartis Institutes for BioMedical Research, Shanghai mengatakan, terkadang persoalannya bersifat sangat mendasar. Semisal ketika sel normal bermutasi atau mengalami kerusakan, maka tubuh bisa mengenalinya dan segera mengendalikannya.

"Tetapi pada kasus tertentu, tubuh tak selalu bisa mengenali mutasi tersebut sehingga sel yang tidak pulih itu malah tumbuh menjadi sel kanker dan berproliferasi menjadi tumor," paparnya di Shanghai baru-baru ini.

Apalagi pada dasarnya ketika sel normal berubah menjadi sel kanker, maka mereka bisa bergerak secara independen, termasuk dalam menimbulkan kerusakan bagi bagian tubuh yang diserangnya.

Itulah kenapa dikembangkan metode pengobatan baru yang diharapkan dapat memberikan outcome yang lebih baik pada pasien kanker, yang disebut dengan 'targeted therapy'.

Dalam metode ini, peneliti mempelajari sel kanker hingga ke level DNA-nya, dengan begitu mereka bisa tahu sel mana yang bermutasi dan seperti apa mutasinya sehingga pengobatannya bisa dirancang menjadi lebih spesifik.

"Dengan cara ini kami bisa menargetkan kanker dalam dua cara sekaligus, mengatasi mutasinya dan juga membantu mempertahankan kondisi tubuh," urainya.

Baca jugaPakar: Kanker Payudara Tak Selalu karena Genetik dan Lingkungan

Ditambahkan Myers, targeted therapy sebenarnya berfungsi menghambat 'pathway' yang dipakai sel-sel kanker untuk tumbuh. Pathway merupakan sarana yang dipergunakan sel untuk menerima dan merespons instruksi dari tubuh.

Pathway terdiri atas molekul-molekul yang saling berhubungan dan bekerjasama agar sebuah sel bisa berfungsi. "Begitu satu molekul menerima sinyal, ini akan diteruskan sampai ke molekul terakhir yang mengarahkan sel untuk melakukan sesuatu," terangnya.

Nah, ketika proses penyampaian sinyal ini terganggu, sel akan tumbuh secara berlebihan dan memicu munculnya kanker. "Aktivitas abnormal yang dimaksud bisa berarti instruksi ke sel yang tidak benar atau salah satu molekul memutuskan untuk membuat instruksi sendiri atau bergerak sendiri," ungkap Myers.

Namun bila diberikan pada pasien yang tepat, artinya peneliti atau tim medis bisa menemukan metode pengobatan yang paling berdampak pada pathway yang terganggu, maka outcome yang diperoleh juga lebih baik.

Ke depan, Myers dan timnya ingin menggabungkan antara 'targeted therapy' dengan imunoterapi atau memanfaatkan sistem kekebalan pasien sendiri dalam pengobatan kanker.

Sumber : http://health.detik.com/read/2016/10/21/170713/3326545/763/harapan-pengobatan-untuk-kanker-yang-bandel?l992203755

No comments:

Post a Comment